About  Ibu Suarni Daeng Caya / Tentang  Ibu Suarni Daeng Caya

Suarni Daeng Caya is an expert on child protection and an anti-human trafficking activist in Indonesia. She is experienced in working in child protection, human trafficking, women’s empowerment and community development. She started her work in 1998 in Bandung of West Java with BAHTERA Foundation and PULIH Foundation. Her experience includes working with International Non-Government Organizations (INGO), Non-Government Organization (NGO) and government institutions to combat human trafficking, such as IOM, the Ministry of Women’s Empowerment and Child Protection, and NEXUS Research Institute. She completed her social science masters in 2004 from Indonesia University, and graduated as social worker in 2000 from Bandung College of Social Work. She is one of the recipients of the award as the best anti-trafficking activist from the Ministry of Women’s Empowerment and Child Protection in 2019. She is the founder of Sakura Indonesia Foundation which focuses on Child Protection programming, Anti-Trafficking and Women Empowerment, elderly services provider, community development, and as a research center on Social Welfare issues.

Suarni Daeng Caya adalah pakar perlindungan anak dan aktivis anti perdagangan manusia di Indonesia. Ia berpengalaman bekerja di bidang perlindungan anak, perdagangan manusia, pemberdayaan perempuan dan pengembangan masyarakat. Beliau memulai kiprahnya pada tahun 1998 di Bandung Jawa Barat dengan Yayasan BAHTERA dan Yayasan PULIH. Pengalamannya antara lain bekerja dengan International Non-Governmental Organizations (INGO), Non-Government Organization (NGO) dan institusi pemerintah untuk memerangi perdagangan manusia, seperti IOM, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan NEXUS Research Institute. Ia menyelesaikan master ilmu sosial pada tahun 2004 dari Universitas Indonesia, dan lulus sebagai pekerja sosial pada tahun 2000 dari Sekolah Tinggi Pekerja Sosial Bandung. Ia merupakan salah satu penerima penghargaan sebagai aktivis anti trafiking terbaik dari Kementerian Perempuan Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Tahun 2019. Ia merupakan pendiri Yayasan Sakura Indonesia yang berfokus pada Program Perlindungan Anak, Anti Perdagangan Perempuan dan Pemberdayaan Perempuan, penyedia layanan lanjut usia, pengembangan masyarakat, dan sebagai pusat penelitian masalah Kesejahteraan Sosial.